Laman

Selasa, 25 Oktober 2011

KOMENTAR TENTANG GADDAFI


Terlepas dari segala kekurangannya, Gaddafi berhasil memakmurkan rakyat Libya dengan minyak dan gas yg dimiliki Libya. Pekerjaan dengan gaji tinggi dan juga biaya hidup yg rendah tersedia bukan hanya bagi rakyat Libya. Tapi juga bagi pekerja asing.
Dengan berkuasanya para pemberontak yg didukung AS dan Eropa, bukan tak mungkin Kekayaan Alam dan Ekonomi Libya jatuh ke tangan Kapitalis dari Keluarga Rothschild dan Rockefeller.
Harap diingat, Keluarga Rockefeller memiliki banyak perusahaan migas kelas dunia seperti Exxon Mobil, Chevron, Conoco, Standard, dsb. Mereka inilah yg akan menikmati minyak dan gas Libya. Bukan rakyat Libya.
Lihat bagaimana miskinnya rakyat Indonesia karena kekayaan alamnya seperti minyak, gas, emas, dsb dikuras oleh perusahaan2 AS milik keluarga Rothschild dan Rockefeller. Sebagai contoh, Exxon Mobil, Chevron, Conoco, dsb yg beroperasi di Indonesia milik keluarga Rockefeller yang Zionis.
Freeport cuma memberi Indonesia 1% dari emas dan perak yang mereka gali di Papua. Freeport dapat 99%! Padahal Indonesia dengan BUMN ANTAMnya sebenarnya bisa mengelola itu.
Rakyat Libya akan sama miskinnya dengan negara2 Afrika lainnya seperti Nigeria...
Secara logika jika kita berpikir, "Tak mungkin AS dan Eropa mati2an membela pemberontak Libya jika tujuan pemberontak itu adalah untuk mendirikan negara Islam/syari'at Islam. Mereka mendukungnya karena pemberontak tsb bisa jadi boneka mereka..."
Secara logika juga, tak mungkin muslim yang benar mau bekerjasama dengan negara2 kafir harbi yg membunuh ummat Islam di Iraq dan Afghanistan seperti AS dan Eropa guna membunuh sesama Muslim di Libya...
Jika ada yang bilang Khadafi adalah Musailamah modern atau tokoh munafik modern, boleh jadi para pemberontak Libya sekarang adalah Musailamah modern yang jadi boneka kaum kafir Harbi AS dan NATO.
Silahkan baca berita di bawah bagaimana gigihnya NATO membantu kaum pemberontak Libya sehingga bisa membunuh Khadafi.
Ada juga yang memfitnah Qaddafi sebagai bukan Muslim, merasa sama dengan Allah, dan menghina Nabi Muhammad. Jika benar begitu, mengapa Qaddafi masih mau shalat menghadap Allah dan mengapa dia mau mengadakan perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW? Jelas tudingan itu fitnah belaka. Berita tentang itu dari Antara ada di bawah.
kadang  memang sebagian muslim gampang mengkafirkan sesama Muslim.
Sebagai bukti ada foto Qaddafi jadi imam shalat di mana 800 ulama lebih termasuk KH Arifin Ilham jadi makmumnya. Kemudian ada wasiat Qaddafi yg bersumpah tak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad Nabinya. Kok bisa mereka Fitnah Qaddafi sebagai merasa sama dengan Allah dan menghina Nabi Muhammad?
Di saat Usamah, sahabat Rasulullah saw, membunuh orang yang sedang mengucapkan, "Laa ilaaha illallaah, " Nabi menyalahkannya dengan sabdanya, "Engkau bunuh dia, setelah dia mengucapkan Laa ilaaha illallaah." Usamah lalu berkata, "Dia mengucapkan Laa ilaaha illallaah karena takut mati."
Kemudian Rasulullah saw. bersabda, "Apakah kamu mengetahui isi hatinya?"

PERJALANAN ROHANI



Perjalanan kerohanian untuk mencapai kakekat bagi saya tak ubahnya perjalanan diri kta untuk tidur. Segampang itu ? Justru karena perbandingannya dengan tidur menjadi gampang-gampang susah. karena tidur itu alami. Siapapun dia pasti bisa tidur. Yang bodoh yang alim yang kaya yang miskin yang bayi yang tua….semua pasti bisa tidur dengan mudahnya. Lho kok diperbandingkan dengan perjalanan spiritualitas ?
Coba perhatikan ini. Kalau orang mau tidur membawa ilmu teori tentang tidurnya, maka tidak bisa tidur dia, bahkan insomnia. Kalau tidur dipikirkan maka tidak juga berhasil tidur, hanya menjadi pemikir soal tidur namun tidak pelaku tidur. Kalau tidur dengan serius membaca buku tentang ilmu ridur maka dia akan terjebak dalam persepsinya sendiri, bukan meng-’alami’ hakekat tidur itu sendiri. Kalau tidurnya dengan masih menghafal ilmu perjalanan tidur, maka tidurnya menjadi tersasar kepada khayalan seakan-akan tidur padahal bukan atau schizophrenia. Kalau tidurnya masih bertanya bagaimana cara untuk tidur, maka ia tidak akan menemukan tidur itu sendiri. Kalau tidur dibahas dan didiskusikan maka ia akan menjadi tukang debat.
Perjalanan rohani adalah keinginan kita namun untuk selanjutnya biarkan Allah sendiri yang menuntun. Ya, bagaikan tidur. Kita ‘loss’ …. biarkan Dia yang membimbing kita. “Hai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan rela dan diridloiNya.” Itulah. Ketika kita bertekad akan meng-’alami’ sendiri perjalanan rohani kita untuk menemui-Nya, yang adalah tan kinoyo ngopo, laista kamislihi, kita tinggal rela saja, ikhlas saja terhadap-Nya. Kita tidak disuruh membawa ilmu kita pun juga tidak amal kita. Bersandar saja pada welas asih-Nya.
Kita perhatikan tokoh-tokoh yang sudah menjadi legenda. Jalaludin Rumi berputar-putar mencari posisi rohani agar menemukan Sang Maha Ada, Al-Ahad. Kemudian Al Junaid mencari kesejatian dirinya hingga beliau menemukan-Nya dalam dirinya sendiri. Mohammad Iqbal yang terkenal dengan penyatuannya dengan butir-butir atom materi sehingga dia mengatakan akulah alam semesta (makrokosmos dalam mikrokosmos). Dan….. sang iblis, mantan penghulu sorga. Sampai sekarang dia tetap duduk bersimpuh dihadapan Allah dengan tetap mengakui dan menyatakan bahwa Allah Tuhannya yang Ahad, Sang Esa, Sang Maha Perkasa dan Maha Berkuasa atas segala sesuatu. Iblis berdoa “fi bi ‘izzatika……“Dengan keagunganMu aku memohon, kata iblis, untuk menyesatkan manusia (Shaad 82-83).
Lalu apa perbedaan antar si iblis dengan para pendaki kerohanian itu ? Tentu perbedaan yang mendasar adalah ketika iblis merasa dirinya “ana khoiru mihu”, aku lebih baik darinya. Kesombongan. Kesombongan itu yang menjadi penyebab iblis dilaknat oleh Allah. Sedangkan para pendaki alam kerohanian, alam kesejatian,ngelmu sejati, al-haqiqoh,….mereka justru merasa fana, bukan siapa-siapa dan tak punya apa-apa. Bagi mereka semua merupakan anugerah Ilahi. Semua kebaikan merupakan karya Tuhan. Mereka tinggal menjadi ‘penyaksi’ yang sejati.

Kamis, 20 Oktober 2011

FOTO-FOTO PULANG KAMPUNG

 Dari kiri: Heru Kris, Sutikno, Koestiyah, diyah
 Foto di Gallery pelukis Wiryono (dari kiri no.2) : Setono Kampung Batik Laweyan - Solo

 Bersama Paman "Sutikno" di Premulung - Sondakan -Solo








 Mampir di Jogyakarta "Karaton" kreta Pangeran.










Ketiga anak dari Heru Kris: dari kiri- Diyani, Anggita, Andhika.

Silaturahmi

Kewajiban yang lebih muda sowan ke pinisepuh "Pakde Cokro Sularno" Sondakan

herkris santai "SERIUS"

herkris santai, tidak santai serius- pelajari.
Setiap orang hendaknya menekuni jalan hidup yang ditetapkan Allah kepadanya.
Siapa yang ditetapkan Allah menjadi penuntut ilmu, hendaknya ia bersungguh-sungguh menuntut ilmu, mengulang-ulang pelajaran dan hafalannya, kemudian mengamalkan ilmunya.
Siapa yang ditetapkan Allah untuk mencari rezeki, hendaknya ia ridho dan bersungguh-sungguh dalam mengelola usahanya.
Begitulah, setiap orang hendaknya ridho dan mensyukuri apa yang telah ditentukan Allah baginya sehingga ia dapat mencapai derajat orang-orang yang sempurna.

Yang benar, kamu bersikukuh pada ketentuan Allah,hingga Allah memindahkanmu darinya.

Salah Kambing Hitam

Untuk tidak mencari kambing hitam dari segala peristiwa yang terjadi, maka kita semua memahami akan dalil di dalam manajemen perusahaan (leadership) bahwa : ”Tidak ada bawahan yang salah. Yang ada adalah pimpinan yang salah.” Begitu pula dalam konteks negara sebagai sebuah perusahaan : ”Tidak ada rakyat yang salah, melainkan pemimpinnyalah yang salah.”
Dilihat dari perspektif spiritual, hakekat segala apa yang terjadi merupakan refleksi atau pantulan cermin dari Pemimpinnya. Secara singkat dapatlah diurai hakekat dari bencana-bencana yang terjadi di Perusahaan Nusantara ini.

Sudah saatnya bagi kita semua melakukan introspeksi dan bangkit menuju kesadaran bahwa kita sebagai makhluk ciptaan-Nya wajib memiliki rasa rumangsa lan pangrasa (menyadari) bahwa keberadaan di dunia ini sebagai hamba ciptaan Ilahi, yang mengemban tugas untuk selalu mengabdi hanya kepada-Nya.

Siapapun orang yang didaulat untuk memimpin wajib melaksanakan tugas amanah yang diemban, menjadi khalifah pembangun peradaban serta tatanan kehidupan di perusahaan ini, agar kehidupan karyawan, dan keluarga sekitarnya dapat tenteram, sejahtera, damai, aman sentosa, sehingga dapat menjadi wahana mencapai kebahagiaan abadi di alam akhirat kelak.

Kepada para Pemegang amanah adalah Direksi harapannya semoga tetap dalam koridor undang-undang yang berlaku, menjadilah khalifah diBumi ini.

Selasa, 11 Oktober 2011

MUDIK LEBARAN 2011

 
Mudik berlebaran,  bersilaturahim ke sedulur dari keluarga trah Wiryo Wikromo di Laweyan (kami sekeluarga dari Alm. Bp. Enersi Sudarno). Perjalanan kali ini sekaligus wisata kuliner pulang kampung halaman di SOLO.
Kampung Mutihan dekat Tugu gentong adalah menjadi kenangan terindah dimana aku dibesarkan oleh kedua Kakek dan Nenekku.
Sampai di Solo kami sekeluarga menginap di Hotel Mangkuyudan, masih ada satu kamar kosong ditambah extra bed, seharga Rp. 290.000 per malam -  rencanakan kami tinggal 5 hari.
Pertama berkunjung ke rumah Pak De Tjokro Sularno (kakak dari ayahku “Enersi Sudarno”) sudah berusia 91 tahun, yang tinggal di Sondakan. Kemudian dilanjutkan kerumah Pak Lik Sutikno (adik dari ayahku “Enersi Sudarno ) yang tinggal di Premulung (depan Sekolah Dasar Premulung)
Kota Solo adalah kota yang tak pernah tidur, kenapa dikatakan seperti itu karena dari  pagi hari orang jualan makanan lilih berganti. Dari waktu pagi orang jualan sego liwet, jual bubur atau sego pecel , sambel tumpang , sambel goreng, ketan bubuk/juruh dan lain-lain sudah habis pada jam 10 pagi, dilanjutkan siang sudah ada aneka makanan di tempat –tempat yang ada. Sore hari sudah ada Lesehan atau angkringan sampai dini hari.
Yang disinggahi dalam wisata kuliner pertama kali adalah – Pagi hari menuju ke Pasar Jongke mencari sego liwet yang jualannya sudah sepuh (nenek2) tapi masih kuat dan sehat.
Hari berikutnya tidak lupa – mencoba Rumah makan baru Dapur Solo di Purwosari dekat palang sepur dan POM bensin yang membuat macet jalan di dekat palang kereta api, mengingatkan saya, disitu  pernah terjadi tragedy rombongan bus tertabrak Kereta.
Tidak jauh dari situ, di malam harinya mampir minum susu murni  Boyolali dan sate kikil atau sate telur burung puyuh.
Jangan lupa, menuju Lapangan Manahan beli Timlo dan Selat Solo, disana ada juga es puter yang berkeliling di sekitar lapangan Manahan yang teduh. Kota yang asri indah ada tempat kanopi untuk duduk dan santai dari besi ukir.
Dipastikan  mampir ke baso Lapangan Sriwaru (Pak Min),  -  setiap singgah disini selalu penuh laris, menurut isteriku namanya baso comot ; kenapa dibilang begitu karena basonya dicomot terus dipotong-potong . Sekarang,  ternyata ada yang lain baso Lapangan Sriwaru di bagian utara.
Jalan-jalan ke Kampung batik laweyan – daerah Setono , geliat batik saat ini menjadi obyek kunjungan wisata batik yang unik disetiap gedong atau rumah kuno di sulap menjadi distro-distro batik. Dahulu kala sangat susah masuk rumah para gedongan ini  laweyan karena sangat menjaga rahsia batik masing-masing yang diproduksinya. Dengan adanya geliat batik maka sekarang terbuka untuk umum bahkan tata-cara membuat batik atau mau praktek bisa diperoleh disini. Di kampong batik Laweyan  ada sebuah tempat  gallery lukisan kepunyaan seorang seniman – pelukis bernama Wiryono. Dimulai aliran naturalis dan  menuju surialis ; lukisannya sungguh menawan bagi yang melihatnya seakan –akan ada ruhnya berdaya magis. Banyak lukisan para tokoh dari tokoh seniman  sampai politik tokoh ilmuwan pernah dia lukis di gallerynya. Yang menarik lukisan tokoh seorang pahlawan memakai seragam kebesaran angkatan darat “ Enersi Sudarno” sangat berenergi sesuai dengan nama tokoh itu.